Alih-alih menghasilkan foto, kamera ini malah menghasilkan printout hasil cetakan yang berisi deskripsi dalam bentuk kata-kata.
Seorang pelajar di Universitas New York, Matt Richardson, adalah orang di balik prototype kamera berikut. Kala itu ia memikirkan tentang kemampuan kamera menangkap metadata, informasi yang menempel di image digital.
Metadata bisa memberitahu kamera apa yang digunakan dan kapan ia diambil, namun sayangnya belum bisa menampilkan apa sebenarnya yang ada di dalam sebuah gambar.
Beranjak dari pemikiran tersebut, Richardson kemudian menggodok kamera yang secara otomatis bisa memberikan deskripsi scene yang ada di viewfinder. Namun, bukan foto hasil akhirnya, melainkan sebuah printout.
Bekerja layaknya kamera biasa, hanya saja yang membedakannya ialah apa yang ditangkap oleh viewfinder akan dikirimkan ke pekerja di program Mechanical Turk Amazon.
Pekerja itu dibayar USD 1,25 per foto untuk menuliskan deskripsi singkat. Saat sudah disubmit, maka pengguna akan menerima cetakan itu dalam waktu beberapa menit.
Begini contohnya. Saat kamera mengambil foto sebuah gedung di cahaya yang terang benderang, maka pengguna akan menerima cetakan yang bertuliskan 'Ini adalah gambar sebuah gedung yang bobrok. Kelihatannya akan runtuh dan butuh perbaikan'.
Dikutip dari BusinessInsider, Rabu (2/5/2012), piranti yang dinamakan Descriptice Camera itu dibuat hanya dalam waktu satu bulan saja