Lintasartikel.in -
Korban Pesawat Sukhoi tak akan Dikubur Massal Tim Disaster and Victim Identification (DVI) Indonesia menyatakan, tak ada penguburan massal terhadap korban pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/5). Tim mengupayakan identifikasi hingga tuntas, meski sebagian besar jenazah dalam keadaan tidak utuh.
"Jika seluruh korban dapat diidentifikasi, kenapa harus dikubur massal? Kami akan mengembalikan kepada keluarga masing-masing setelah seluruh proses identifikasi selesai," kata Direktur Eksekutif Disaster and Victim Identification (DVI) Indonesia Komisaris Besar Polisi Anton Castillani di Rumah Sakit Polri Kramatjari, Jakarta Timur, Sabtu (12/5).
Meski begitu, Anton tak bisa memastikan kapan jenazah para korban dikembalikan. Sebab proses identifikasi sangat tergantung pada kondisi jenazah dan data pembanding yang diberikan keluarga. Menurut Anton, sebagian besar jenazah dalam keadaan tidak utuh.
Sebagai gambaran, kata Anton, tim harus membuat deskripsi dari setiap jaringan atau potongan tubuh yang diterima. Tim mencari tanda medik, tanda fisik, dan mencocokkan sampel DNA dengan data pembanding dari keluarga. Selanjutnya dilakukan rekonstruksi untuk melihat bentuk asli tubuh korban.
"Kami akan kembalikan setelah seluruh tubuh yang menjadi korban teridentifikasi. Pengembalian korban kepada keluarga tidak akan kami lakukan satu per satu," tutur Anton.
Hingga saat ini Rumah Sakit Polri telah menerima sembilan kantong jenazah yang dibawa bertahap, sejak Sabtu pagi. Belum ada keterangan resmi jumlah korban karena satu kantong bisa berisi bagian tubuh dari beberapa orang. Perkembangan proses identifikasi akan diumumkan setiap hari, sekitar pukul 14.00 WIB.
Pesawat Sukhoi Superjet 100 jatuh saat melakukan demonstrasi penerbangan, Rabu lalu. Pesawat buatan Rusia itu membawa 45 penumpang, 10 di antaranya warga negara asing. Serpihan pesawat ditemukan di ketinggian 5.500 kaki di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat
sumber