LintasArtikel.in -
Puing Tsunami Jepang Didokumentasikan di Facebook Gempa dan tsunami yang melanda Jepang pada 11 Maret 2011 lalu tak hanya menyisakan kesedihan, namun juga menyisakan sekumpulan puing.
Puing-puing yang mengapung selama setahun lebih di Samudera Pasifik, kini bahkan telah sampai ke Amerika Utara.
Museum Maritim British Columbia (MMBC) punya proyek unik yang bertujuan mendokumentasikan puing sisa tsunami Jepang yang telah terdampar di pantai sekitar Amerika Utara, dengan memanfaatkan situs jejaring sosial Facebook sebagai medianya.
MMBC membuat halaman Facebook bernama
Tsunami Debris Project - Maritime Museum of BC. Lewat halaman ini, MMBC mengundang siapa saja yang menemukan puing sisa tsunami Jepang agar mendokumentasikannya di halaman mereka. Dokumentasi bisa berupa foto, video atau teks.
Tujuan pendokumentasian ini, antara lain, mengetahui asal-usul puing tersebut, siapa pemiliknya, bahkan membantu mengembalikan puing atau benda berharga kepada si pemilik.
Orang Jepang yang berkunjung ke halaman Tsunami Debris Project - Maritime Museum of BC, diharapkan ikut mengidentifikasi puing-puing tersebut.
Dalam beberapa kasus, beberapa barang berharga yang dikenali oleh pemiliknya, telah dikembalikan melalui konsulat Jepang.
Proyek puing tsunami menjadi contoh yang indah bagaimana internet digunakan untuk konektivitas secara global dan sangat bermanfaat.
Seperti diketahui, sebuah kapal tak berpenumpang telah tiba di sekitar perairan Provinsi British Columbia pada akhir Maret lalu. Kapal sepanjang 15 meter, dan berbendera Jepang itu, adalah salah satu benda yang terseret gelombang tsunami melewati samudera Pasifik hingga sampailah ia di Amerika Utara.
Banyak benda-benda kecil macam sikat gigi, bola sepak dan bola voli, pecahan bohlam dan botol, juga telah sampai di perairan Amerika Utara.
Diperkirakan, tsunami Jepang menghanyutkan 8 juta ton benda dan puing ke laut. Satu hingga dua ton puing itu diperkirakan masih mengapung di laut.